Hari ini mencatat sejarah mengkhawatirkan dimana jumlah orang terinfeksi virus corona (Covid-19) telah mencapai lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia.
Berikut tautan ke laman beberapa media internasional yang memberitakan mengenai hal tersebut:
ABC Australia:
Al Jazeera:
The New York Times:
https://www.nytimes.com/reuters/2020/06/28/world/asia/28reuters-health-coronavirus-cases.html
Hari Jumat, tanggal 15 Maret 2019 menjadi hari berduka bagi kebebasan beragama khususnya bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada hari tersebut, seorang pria kulit putih berkebangsaan Australia dengan sadis menghabisi nyawa puluhan orang yang sedang melaksanakan ibadah sholat jumat di sebuah masjid di kota Christchurch, New Zealand. Tidak ada kata lain yang dapat menggambarkan kebiadaban tersebut.
Out deepest thoughts and prayers go for the victims and their  families. May the victims rest peacefully in heaven.
Berikut adalah beberapa tautan ke media internasional yang memuat berita mengenai peristiwa tersebut:
https://www.aljazeera.com/news/2019/03/zealand-mosque-attacks-victims-190316183339297.html
https://www.abc.net.au/news/2019-03-15/christchurch-shootings-what-we-know/10904982
https://www.abc.net.au/news/2019-03-17/tributes-left-for-christchurch-mosque-attack-victims/10909878
Tahun 2019 saya awali dengan memuat tulisan dari Eileen Rahman yang dimuat di harian Kompas hari Sabtu tanggal 12 Januari 2019.
Tulisan ini sangat relevan dengan keseharian orang-orang (khususnya di kota-kota besar) yang nampak semakin disibukkan dengan banjir informasi.
Sejak lama saya senang dengan tulisan dari ibu Eileen Rahman sampai saya memuat tautan ke laman ibu Eileen (tepatnya laman EXPERD) di blog roll saya.
Saya muat tautan ke laman EXPERD yang memuat tulisan ibu Eileen dan juga copy tulisan dalam bentuk pdf (segala hak cipta adalah milik ibu Eileen Rahman dan EXPERD).
https://www.experd.com/id/articles/2019/01/1217/mindfulness.html
mindfulness _ experd consultant – experd
Innalillaahi wa inna ilaihi roojiun. Belum hilang dari ingatan bencana gempa bumi di Palu, Indonesia kembali dikejutkan dengan bencana tsunami yang menimpa wilayah sebagian provinsi Banten dan Lampung. Tsunami tersebut diduga dipicu oleh letusan gunung Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda. Tsunami terjadi di malam hari Sabtu, tanggal 22 Desember 2018 dimana banyak korban di Banten merupakan warga yang sedang berlibur menikmati libur panjang Natal.
Jumlah korban tsunami ini mencapai lebih dari 400 orang. Peristiwa ini mengejutkan banyak orang tidak hanya di tanah air namun juga di belahan dunia lain. Doa dan keprihatinan kita bersama para korban dan keluarga. Dan semoga bencana ini segera teratasi.
Berikut adalah tautan berita beberapa media asing yang memuat berita mengenai peristiwa tersebut:
https://www.nytimes.com/aponline/2018/12/29/world/asia/ap-as-indonesia-tsunami.html
Toby Crockford di laman Brisbane Times menulis tentang sejarah kota Brisbane dari aspek keberadaan Brisbane River. Tulisan tersebut juga dihiasi dengan beberapa foto lawas yang menggambarkan suasana beberapa bagian kota Brisbane, khususnya yang berada di tepian sungai.
Innalillaahi wa inna ilaihi roojiun. Rakyat Indonesia kembali berduka. Sebuah pesawat terbang milik maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang mengalami kecelakaan jatuh di perairan di lepas pantai Karawang. Sebanyak 189 orang penumpang termasuk 8 orang kru dipastikan tidak ada yang selamat. Di antara 189 orang korban tersebut terdapat sekitar 20 orang pegawai Kementerian Keuangan (termasuk 12 orang pegawai Direktorat Jenderal Pajak).
Berikut adalah tautan ke laman berita nasional maupun internasional mengenai berita dimaksud:
http://time.com/5437531/lion-air-jt610-crash-indonesia/
Hari Jumat tanggal 28 September 2018 menjadi salah satu hari yang akan dikenang sebagai hari yang membawa kedukaan mendalam bagi bangsa Indonesia. Sebuah gempa berkekuatan 7.5 skal Richter (yang disusul dengan beberapa kali gempa susulan) serta sebuah tsunami yang mengiringi gempa tersebut, menimpa kota Palu di Sulawesi Tengah. Hingga hari Selasa tanggal 3 Oktober 2018, jumlah korban yang tewas tercatat sudah melebihi 1.400 orang dan dikhawatirkan akan bertambah seiring dengan upaya tim penyelamat yang berusaha menyisir wilayah-wilayah yang terdampak gempa dan tsunami.
Mari kita doakan agar arwah para korban dapat beristirahat dengan damai dan korban yang masih hidup segera pulih dari luka-luka.
Media-media besar di dunia juga turut menurunkan berita mengenai bencana alam tersebut. Berikut adalah beberapa tautan ke laman media internasional yang memuat berita dimaksud:
https://edition.cnn.com/2018/10/03/asia/liquefaction-earthquake-indonesia-intl/index.html
Beberapa laman elektronik memuat berita mengenai dimulainya kampanye dalam rangka pemilihan presiden di Indonesia. Pemilihan Presiden sendiri akan dilaksanakan pada bulan April 2019.
Berikut beberapa tautan ke berita dimaksud:
https://www.thenewstribune.com/news/nation-world/article218883315.html
Scott Morrison, mantan Menteri Keuangan (Treasurer) Australia, menggantikan Malcolm Turnbull sebagai Perdana Menteri Australia melalui “pertarungan” internal partai Liberal.
Berikut beberapa tautan mengenai berita terkait:
https://www.bbc.com/news/world-australia-45292637
https://www.bbc.com/news/world-australia-45295667
http://www.abc.net.au/news/2018-08-24/scott-morrison-these-are-your-messages-to-our-next-pm/10160802
Tautan ke video pelantikan Scott Morrison sebagai Perdana Menteri Australia yang dimuat di YouTube:
Di bawah ada link ke tulisan menarik dari Kevin Ruud (mantan PM Australia) mengenai perkembangan politik di Australia terkait dengan pergantian Perdana Menteri.
Laman majalah National Geographic edisi September 2018 (dirilis bulan Agustus 2018) menurunkan kisah tentang terobosan dalam dunia medis yaitu operasi transplantasi wajah secara utuh yang masih bersifat eksperimental. Namun, dibalik pencapaian dalam teknologi kedokteran tersebut tersimpan kisah perjalanan seorang anak remaja putri yang pernah mengalami masa-masa sulit sehingga menyebabkan dia harus menjalani hidup yang berat.
Katie Stubblefield, remaja yang menjalani operasi transplantasi wajah tersebut, harus kehilangan sebagian besar bagian dari wajahnya akibat sebuah percobaan bunuh diri yang dia lakukan. Beberapa tahun setelah peristiwa tersebut, teknologi kedokteran membantunya memperoleh kembali apa yang telah hilang dari dirinya selama beberapa waktu: wajahnya.
Majalah Nat Geo memberikan pernyataan di awal tulisannya bahwa kisah ini bukan kisah biasa dan mungkin terasa berat bagi sebagian orang. Namun, di balik kisah ini adalah kisah mengenai sisi hidup manusia, khususnya anak remaja yang rentan dalam menghadapi kesulitan dalam hidup. Bagaimanapun, Katie telah melewati masa-masa tersulit dalam hidupnya, dan dia berkeinginan kuat untuk membagi kisahnya kepada dunia.
Berikut adalah tautan ke artikel dimaksud:
Pieces of (my) mind, life and experience 